Village-Owned Enterprises (BUM Desa) Management Strategy Towards Sustainable Village Development

Authors

  • Mardiana Research Center For Social Welfare, Village, And Connectivity, National Research and Innovation Agency (BRIN), Jakarta
  • Muhammad Helmi Falah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat
  • Dian Prihadyanti Research Center For Social Welfare, Village, And Connectivity, National Research and Innovation Agency (BRIN), Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.12695/jmt.2024.23.2.1

Keywords:

BUMDes, economic performance, barriers, community empowerment, sustainability, village development

Abstract

Abstract. The amount of village funds distributed by the government to villages should be accompanied by an excellent performance of the empowerment programme and the improvement of the village economy through Village-Owned Enterprises (BUM Desa). However, many BUM Desa have stopped operating. This study aims to explore the causes of BUM Desa's poor performance using ethnographic research strategy. The results of this study revealed that the cause of BUM Desa's poor performance is that the community prefers BUM Desa that have physical buildings rather than implementing community empowerment-based businesses through modern cultivation and agriculture. In addition, many villages require higher capacity to formulate a vision for sustainable development. Both factors occur due to the low education level of village heads and communities. The weak performance of BUM Desa is exacerbated by the community culture that considers a person's height not based on capacity but age. In many villages, elders are often more dominant in making proposals than the village head, leading to a lack of focus on the direction of village development. BUM Desa performance is currently at the stage of fulfilling fiscal and social accountability but needs to be more effective in delivering empowerment benefits.

 

Keywords: BUM Desa, economic performance, barriers, community empowerment, sustainability, village development

 

 

Abstrak. Besarnya dana desa yang disalurkan pemerintah ke desa seharusnya dibarengi dengan kinerja yang sangat baik dari program pemberdayaan dan peningkatan ekonomi desa melalui Badan Usaha Milik Desa ( BUM Desa ). Namun banyak BUM Desa yang berhenti beroperasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penyebab buruknya kinerja BUM Desa dengan menggunakan strategi penelitian etnografi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa penyebab buruknya kinerja BUM Desa adalah karena masyarakat lebih memilih BUM Desa yang mempunyai bangunan fisik dibandingkan melaksanakan usaha berbasis pemberdayaan masyarakat melalui budidaya dan pertanian modern. Selain itu, banyak desa memerlukan kapasitas yang lebih tinggi untuk merumuskan visi pembangunan berkelanjutan. Kedua faktor tersebut terjadi karena rendahnya tingkat pendidikan kepala desa dan masyarakat. Lemahnya kinerja BUM Desa diperparah dengan budaya masyarakat yang menganggap tinggi badan seseorang bukan berdasarkan kapasitas melainkan usia. Di banyak desa, para tetua seringkali lebih dominan dalam mengajukan usulan dibandingkan kepala desa, sehingga menyebabkan tidak fokusnya arah pembangunan desa. Kinerja BUM Desa saat ini berada pada tahap pemenuhan akuntabilitas fiskal dan sosial namun perlu lebih efektif dalam memberikan manfaat pemberdayaan.

 Kata kunci : BUM Desa, kinerja perekonomian , hambatan , pemberdayaan masyarakat , keinginan , pembangunan desa

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad, R. (2008). Governance, social accountability and the civil society. Jaogg, 3(1), 10–21. http://www.sasanet.org/documents/Resources/Governance, Social Accountability and Civil Society_Ahmad.pdf

Alkadafi, M. (2014). Penguatan Ekonomi Masyarakat Melalui Pengelolaan Kelembagaan Badan Usaha Milik Desa Menuju ASEAN Economic Community 2015. Jurnal EL-RIYASAH, 5(1), 32. doi: 10.24014/jel.v5i1.656

Amrullah, A., & Muhammad, H. (2021, March 26). Peran BUMDes sangat Besar Wujudkan SDGs Desa | Republika Online. Https://News.Republika.Co.Id/. https://news.republika.co.id/berita/qql2oa380/peran-bumdes-sangat-besar-wujudkan-sdgs-desa?

Andari, R. N. (2021). Resensi: SDGs Desa, Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Nasional Berkelanjutan. Jurnal Wacana Kinerja: Kajian Praktis-Akademis Kinerja Dan Administrasi Pelayanan Publik, 24(1), 137. doi: 10.31845/jwk.v24i1.713

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Bernard, J. (2012). A place to learn: Lessons from research on learning environments. UNESCO Institute for Statistics.

BPK. (2021). PP No. 11 Tahun 2021. BPK.Gi,Id. https://peraturan.bpk.go.id/Details/161841/pp-no-11-tahun-2021

Brinkerhoff, D. W., & Wetterberg, A. (2016). Gauging the Effects of Social Accountability on Services, Governance, and Citizen Empowerment. Public Administration Review, 76(2), 274–286. doi: 10.1111/puar.12399

Britannica. (2024, May 22). Separation of powers | Definition & Facts | Britannica. Enciclopaedia Britannica. https://www.britannica.com/topic/separation-of-powers

Carroll, A. B. (1991). The pyramid of corporate social responsibility: Toward the moral management of organizational stakeholders. Business Horizons, 34(4), 39–48. doi: 10.1016/0007-6813(91)90005-G

CNN Indonesia. (2020, July 9). Corona, Mendes Akan Revitalisasi 27 Ribu BUMDes Mati Suri. CNNIndonesia.Com. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200709170410-92-522901/corona-mendes-akan-revitalisasi-27-ribu-bumdes-mati-suri

Cornforth, C. (2003). Contextualising non-profit governance: the influence of contextual factors on board characteristics and paradoxes. 19th European Group for Organizational Studies (EGOS) Colloquium: Organization Analysis Informing Social and Global Development. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:2381313

Creswell, J. W. (2015). Penyelidikan Kualitatif Dan Disain Penelitian: Memilih di Antara Lima Pendekatan (W. (Penerjemah) Saputro (Ed.); 2nd ed.). SAGE Publications Ltd.

Darmi, T., & Mujtahid, I. M. (2020). Peningkatan Kapasitas Kebijakan Dana Desa dalam Mengentaskan Kemiskinan. JIPAGS (Journal of Indonesian Public Administration and Governance Studies), 3(1). doi: 10.31506/jipags.v3i1.5484

Deviyanti, D. (2013). Studi Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan di Kelurahan Karangjati Kecamatan Balikpapan Tengah. EJournal Administrasi Negara, 1(2), 380–394. https://ejournal.ap.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/05/JURNAL DEA (05-24-13-09-02-30).pdf

Dihni, V. A. (2022, February 15). Tingkat Pendidikan Kepala Desa di Indonesia Mayoritas SMA. Katadata.Co.Id. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/15/tingkat-pendidikan-kepala-desa-di-indonesia-mayoritas-sma

Ebrahim, A., Battilana, J., & Mair, J. (2014). The governance of social enterprises: Mission drift and accountability challenges in hybrid organizations. Research in Organizational Behavior, 34, 81–100. doi: 10.1016/j.riob.2014.09.001

Firdaus, S. (2018). Fenomena Elite Capture Dalam Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Politika: Jurnal Ilmu Politik, 9(2), 20. doi: 10.14710/politika.9.2.2018.20-37

Fitriana, Z. M., Prihatiningtyas, W., & Maeyangsari, D. (2023). Optimalisasi Pengelolaan Hutan Desa Melalui BUMDes sebagai Instrumen Percepatan Capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Desa. Media Iuris, 6(2), 323–342. doi: 10.20473/mi.v6i2.38955

Hamidi, H., Fujitriartanto, F. N. S., Sa’id, A., Harioso, Huda, Hardiyanto, A., Waluyanto, B., Lubis, I. S. G., Setiawan, D., Prayitno, H., & Mu’arofah, A. F. (2020). Indeks Desa Membangun. Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi. https://idm.kemendesa.go.id/

Hammersley, M., & Atkinson, P. (2019). Ethnography: Principles in Practice (4th ed.). Routledge. doi: 10.4324/9781315146027

Holil, S. (1980). Partisipasi sosial dalam usaha kesejahteraan sosial. Litbang Sosial.

Humanika, E., Trisusilo, A., & Setiawan, R. F. (2023). PERAN BUMDES (BADAN USAHA MILIK DESA) DALAM PENCAPAIAN SDGs DESA. Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh, 8(2), 101. doi: 10.29103/ag.v8i2.14827

Imtihan, H., Dr, W., & Firmansyah, M. (2017). Peran Pemerintah dan Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah. Neo-Bis, 11(1), 28–40. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:159754709

Iskandar, J., Engkus, Fadjar Tri Sakti, Azzahra, N., & Nabila, N. (2021). Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa. Jurnal Dialektika: Jurnal Ilmu Sosial, 19(2), 1–11. doi: 10.54783/dialektika.v19i2.1

Kauppila, P., Saarinen, J., & Leinonen, R. (2009). Sustainable Tourism Planning and Regional Development in Peripheries: A Nordic View. Scandinavian Journal of Hospitality and Tourism, 9(4), 424–435. doi: 10.1080/15022250903175274

Kemendesa. (2022, March 27). Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Https://Kemendesa.Go.Id/. https://kemendesa.go.id/berita/view/detil/4227/400-triliun-dana-desa-

Khotami, M. (2017). The Concept Of Accountability In Good Governance. Proceedings of the International Conference on Democracy, Accountability and Governance (ICODAG 2017). doi: 10.2991/icodag-17.2017.6

Kusuma, A., Putra, H. S., & Sudarno, S. (2021). Rekam Jejak dan Potensi Penelitian di Badan Usaha Milik Desa: Studi Bibliometrik Publikasi Tahun 2015-2020. Jurnal Akuntansi Universitas Jember, 19(2), 63. doi: 10.19184/jauj.v19i2.22963

M. Ghufran H., & Kordi K. (2020, November). Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Desa | BaKTINews. Https://Baktinews.Bakti.or.Id/. https://baktinews.bakti.or.id/artikel/mencapai-tujuan-pembangunan-berkelanjutan-dari-desa

Mason, C., Kirkbride, J., & Bryde, D. (2007). From stakeholders to institutions: the changing face of social enterprise governance theory. Management Decision, 45(2), 284–301. doi: 10.1108/00251740710727296

Masuara, R. (2014). Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ( Suatu Studi Di Desa Bolangitang Satu Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara). POLITICO: Jurnal Ilmu Politik, 3(1). https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/politico/article/view/5537%0A

Melatyugra, N., Wauran, I., Prananingrum, D. H., Rauta, U., & Rissy, Y. Y. W. (2020). Penyuluhan dan Konsultasi Aspek Hukum dan Regulasi Pengelolaan BUMDes. Jurnal Magistrorum Et Scholarium, 01(2), 215–224. https://ejournal.uksw.edu/jms/article/view/4300

Mikkelsen, B. (2003). Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-upaya Pemberdayaan: Sebuah Buku Pegangan bagi Praktisi Lapangan,(Matheos Nalle, Penerjemah). Yayasan Obor Indoneisa.

Moleong, L. J., & Surjaman, T. (1989). Metodologi penelitian kualitatif. Remadja Karya. https://books.google.co.id/books?id=YXsknQEACAAJ

Mswaka, W., & Aluko, O. (2015). Corporate governance practices and outcomes in social enterprises in the UK. International Journal of Public Sector Management, 28(1), 57–71. doi: 10.1108/IJPSM-03-2014-0048

Muth, M., & Donaldson, L. (1998). Stewardship Theory and Board Structure: a contingency approach. Corporate Governance: An International Review, 6(1), 5–28. doi: 10.1111/1467-8683.00076

Nasruddin, E., & Misaridin, N. A. F. (2014). Innovation For A Social Enterprise Business Model: An Analysis of Key Succes Factors. Nternational Journal of Organizational Innovation, 7, 149–157. https://ijoi-online.org/images/stories/SpecialIssues/OrganizationalInnovationStrategies.pdf#page=149

Oktavira, B. A. (2023, May 4). Makna Trias Politica dan Penerapannya di Indonesia. Https://Www.Hukumonline.Com/. https://www.hukumonline.com/klinik/a/trias-politica-di-Indonesia-lt623c3bc471c1e/

Ott, J. (2014). Trias Politica (Separation of Powers). In Encyclopedia of Quality of Life and Well-Being Research (pp. 6742–6743). Springer Netherlands. https://doi.org/10.1007/978-94-007-0753-5_3064

Pestoff, V., & Hulgård, L. (2016). Participatory Governance in Social Enterprise. Voluntas, 27(4), 1742–1759. https://doi.org/10.1007/s11266-015-9662-3

Phillipson, J., Tiwasing, P., Gorton, M., Maioli, S., Newbery, R., & Turner, R. (2019). Shining a spotlight on small rural businesses: How does their performance compare with urban? Journal of Rural Studies, 68, 230–239. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2018.09.017

Pradesa, H. A., & Agustina, I. (2020). Implementasi Konsep Tanggung Jawab Sosial sebagai Upaya Meningkatkan Efektivitas Pengelolaan BUMDes. JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, 8(2). doi: 10.26905/jmdk.v8i2.4768

Purnomo, J. (2016). Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa). INFEST Yogyakarta. http://infest.or.id

Raharjo, E. (2007). Teori Agensi dan Teori Stewardship dalam Perspektif Akuntansi. Fokus Ekonomi, 2(1), 37–46. https://ejournal.stiepena.ac.id/index.php/fe/article/view/22/22

Redaksi DJPb. (2021, March 31). Dana Desa: Pengertian, Sumber Dana, Penyaluran Dana, dan Prioritasnya. Https://Djpb.Kemenkeu.Go.Id/. https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/bukittinggi/id/data-publikasi/artikel/2951-dana-desa-pengertian,-sumber-dana,-penyaluran-dana,-dan-prioritasnya.html

Saebi, T., Foss, N. J., & Linder, S. (2019). Social Entrepreneurship Research: Past Achievements and Future Promises. Journal of Management, 45(1), 70–95. doi: 10.1177/0149206318793196

Santos, F. M. (2012). A Positive Theory of Social Entrepreneurship. Journal of Business Ethics, 111(3), 335–351. doi: 10.1007/s10551-012-1413-4

Saputra, D. (2021, May 17). BUMDes Bisa Bantu Wujudkan 5 Program SDGs. Https://Ekonomi.Bisnis.Com. https://ekonomi.bisnis.com/read/20210517/9/1394662/bumdes-bisa-bantu-wujudkan-5-program-sdgs

Satori, D. ’an, & Komariah, A. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:149246726

Satriajaya, J., & Handajani, L. (2017). Turbulensi dan Legalisasi Kleptokrasi dalam Pengelolaan Keuangan Desa. Jurnal Akuntansi Multiparadigma. doi: 10.18202/jamal.2017.08.7052

Setiawan, A. R. (2020). Sisi remang pengelolaan keuangan daerah : perspektif aktor, agama dan budaya (A. Khalik (Ed.)). Penerbit Peneleh. doi: 10.52893/peneleh.2020.18.ars

Siddiq, M., & Salama, H. (2019). Etnografi Sebagai Teori Dan Metode. Kordinat: Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam, 18(1), 23–48. doi: 10.15408/kordinat.v18i1.11471

Suarjaya, I. K. . (2021). Partisipasi Masyarakat Dalam Penyususnan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa di Desa Sangeh Kecamatan Abiansemai Kabupaten Badung. Widyanata, 18(1), 30–37. doi: 10.54836/widyanata.v18i1.602

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, 1 (2004). https://bapenda.jabarprov.go.id/JDIH/Undang-Undang/UNDANG-UNDANG_REPUBLIK_INDONESIA_NOMOR_25_TAHUN_2004.pdf

Wahyudi, A. (2019). Village Financial Management Accountability of Unter Iwes District in Sumbawa Regency. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Indonesia, 4(2), 35–69. doi: 10.37673/jebi.v4i2.447

Wahyuningsih, R. D., & Hastjarjo, S. (2015). The Social Accountability Paradox in the Regional Democratic Budget Policy Making. Bisnis & Birokrasi Journal, 21(3). doi: 10.20476/jbb.v21i3.4839

Widiastuti, H., Putra, W. M., Utami, E. R., & Suryanto, R. (2019). Menakar tata kelola badan usaha milik desa di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 22(2), 257–288. doi: 10.24914/jeb.v22i2.2410

Wirawan, R., Mardiyono, M., & Nurpratiwi, R. (2015). Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Daerah. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tribhuwana Tunggadewi, 4(2).

Zulbetti, R., Perwito, P., & Puspita, V. A. (2019). Upaya Peningkatan Literasi Keuangan Pengurus BUMDES Melalui Pelatihan Keuangan di Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. Ekonomikawan: Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan, 19(2), 200–211. doi: 10.30596/ekonomikawan.v19i2.3824

Downloads

Submitted

2023-08-25

Accepted

2024-08-05

Published

2024-09-11

How to Cite

Mardiana, Muhammad Helmi Falah, & Prihadyanti, D. (2024). Village-Owned Enterprises (BUM Desa) Management Strategy Towards Sustainable Village Development . Jurnal Manajemen Teknologi, 23(2), 91–107. https://doi.org/10.12695/jmt.2024.23.2.1

Issue

Section

Articles