Peran Current Reality Tree dalam Soft Systems Methodology

Authors

  • Indah Victoria Sandroto

Abstract

Peter Checkland menawarkan Soft Systems Methodology (SSM) untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sifatnya complex-pluralist yang mana unsur kualitatif dan ketidakpastian cukup dominan. SSM terdiri dari tujuh tahap, yaitu: (1 dan 2) menemukan masalah, (3) memformulasikan definisi akar (root definition), (4) membangun model konseptual, (5) membandingkan model konseptual dengan 'realita', (6) menentukan perubahan, dan (7) mengambil tindakan. Kelemahan dari SSM terlihat pada transisi dari tahap 1 ke tahap 2, yaitu bagaimana cara menentukan apa yang menjadi masalah utama setelah sejumlah masalah (hasil pengumpulan informasi awal) muncul ke permukaan. Rich picture memang dapat menjadi alat bantu untuk memunculkan isu, konflik, dan hal-hal menarik lainnya yang ingin ditekankan. Tetapi bagaimanakah cara yang tepat untuk mengekspresikan apa yang menjadi akar dari permasalahan-permasalahan yang ada? Makalah ini menawarkan peran Current Reality Tree (CRT) sebagai cara untuk mencari akar permasalahan dan untuk melihat hubungan sebab-akibat antar masalah-masalah yang timbul. Dengan demikian, transisi dari tahap 1 ke tahap 2 memiliki kriteria yang lebih jelas. Sebuah studi kasus di sebuah perusahaan fashion di Jakarta ditampilkan pada makalah ini untuk menunjukkan peran CRT untuk mencari hubungan sebab-akibat dan akar permasalahan dari masalah-masalah yang timbul.

Kata kunci:  Soft Systems Methodology, Theory of Constraints, Current Reality Tree

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Submitted

2011-12-24

Published

2002-06-01

How to Cite

Sandroto, I. V. (2002). Peran Current Reality Tree dalam Soft Systems Methodology. Jurnal Manajemen Teknologi, 8(3). Retrieved from https://journal.sbm.itb.ac.id/index.php/mantek/article/view/105

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)